Bisnis Tanpa Henti: Pentingnya Business Continuity Plan (BCP) dalam Infrastruktur Telekomunikasi Keuangan

[flexy_breadcrumb]
Felices Fiestas 2024
January 4, 2024
Jalur Cepat Pasar Modal: Peran Vital Ekosistem Telekomunikasi Keuangan dalam Transaksi Real-Time
November 10, 2025

Bisnis Tanpa Henti: Pentingnya Business Continuity Plan (BCP) dalam Infrastruktur Telekomunikasi Keuangan

Dalam dunia keuangan global, di mana pasar buka 24 jam dan transaksi bernilai jutaan dolar dieksekusi dalam hitungan milidetik, kegagalan sistem bukanlah pilihan. Risiko operasional, mulai dari pemadaman listrik, bencana alam, hingga serangan siber, dapat melumpuhkan pasar dan mengakibatkan kerugian finansial yang masif. Inilah yang mendasari pentingnya Business Continuity Plan (BCP) yang kuat, khususnya dalam infrastruktur telekomunikasi keuangan. Business Continuity Plan adalah serangkaian prosedur dan sistem redundansi yang dirancang untuk memastikan meja operasi (dealing room) dan semua jalur komunikasinya dapat terus berfungsi atau pulih dalam waktu minimum (Recovery Time Objective / RTO) setelah terjadi gangguan besar. BCP bukan sekadar rencana pemulihan bencana; ini adalah strategi proaktif untuk menjamin kelangsungan bisnis.

 

Elemen Kunci BCP dalam Telekomunikasi

 

BCP yang efektif dalam telekomunikasi keuangan berfokus pada redundansi multi-lapisan:

  1. Jaringan dan Backbone Cadangan: Komunikasi harus dialihkan secara otomatis jika jalur utama (serat optik) terputus. Ini sering melibatkan penggunaan jalur koneksi dari penyedia layanan yang berbeda atau melalui media yang berbeda (misalnya, satelit sebagai cadangan serat optik).
  2. Sistem Failover Otomatis: Konsol dealer dan switch telekomunikasi utama harus memiliki sistem failover yang dapat mengalihkan operasi ke server cadangan (hot-standby) dalam hitungan detik.
  3. Situs Kontingensi (Recovery Site): Penyediaan fasilitas fisik yang jauh dari lokasi utama. Situs ini dilengkapi dengan konsol dealer yang siap digunakan dan terhubung ke jaringan cadangan.

Sebagai contoh, pada Selasa, 19 November 2024, saat terjadi pemadaman listrik total di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, salah satu bank investasi besar mengaktifkan Business Continuity Plan mereka. Dalam waktu kurang dari 15 menit, semua trader yang kritikal telah dipindahkan ke Situs Kontingensi yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, dan melanjutkan operasi trading melalui jalur koneksi dedicated cadangan, menghindari kerugian market access.

 

Audit dan Regulasi Kepatuhan

 

Kesiapan BCP wajib diuji secara berkala oleh lembaga keuangan dan diaudit oleh badan regulator. Business Continuity Plan harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh otoritas seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau bank sentral. Uji coba BCP biasanya dilakukan setidaknya sekali setahun.

Pada Kamis, 5 Juni 2025, tim audit dari Direktorat Pengawasan Sistem Keamanan OJK melakukan latihan simulasi serangan siber pada sistem telekomunikasi salah satu perusahaan efek. Latihan ini, yang diawasi langsung oleh Ibu Rina Wulandari, S.T., M.M., bertujuan untuk mengukur RTO (Waktu Pemulihan) yang sebenarnya, yang dalam skenario tersebut ditargetkan tidak melebihi satu jam. Hasil pengujian ini menentukan apakah perusahaan telah memenuhi standar keamanan dan BCP yang berlaku.

 

Kemitraan dengan Aparat Keamanan

 

Dalam menghadapi ancaman siber yang menjadi bagian dari risiko BCP, kolaborasi dengan aparat keamanan juga esensial. Pada Rabu, 26 Februari 2025, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui unit Cyber Crime mengadakan lokakarya dengan Chief Technology Officer lembaga keuangan untuk menyelaraskan prosedur tanggap darurat siber. Prosedur ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Business Continuity Plan dalam menangani serangan ransomware yang dapat mengunci akses ke sistem komunikasi dan data center.

situs toto

situs slot

situs slot

situs togel

situs toto

slot gacor toto slot situs toto